Ini Toh, Rahasia Sukses Imigran China!
4 Januari 2014
Bulan lalu, saya
membeli beberapa buku bergenre motivasi. Saya menganggap membeli buku menjadi
sebuah kewajiban, apabila saya memperoleh tambahan rezeki. Dan dari beberapa
buku itu, ada satu buku yang menurut saya unik. Dengan background warna merah, dan
terkesan mencolok. Tidak ada yang menarik memang, selain dari sampul dan
kemasannya. Terlihat sangat biasa, apalagi buku tersebut tidak masuk kategori
buku terlaris. Hanya saja, judul buku tersebut menarik perhatian saya. “Jadi
Kaya Cara China” karya Michael Justin Lee. Saya memang sangat mengagumi
keuletan warga China, terutama yang menetap di Banjarmasin. Meski kaum minoritas,
imigran China tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka hidup berkecukupan
melebihi tuan rumah sendiri. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak membeli buku
tersebut.
Saya memerlukan waktu satu bulan
untuk menamatkannya. Bukan karena isinya yang tebal, hanya saja gaya bahasa
pengarang lebih berat daripada gaya penulisan pengarang Indonesia. Michael
Justin Lee mengungkapkan tabir prinsip Jadi Kaya Cara China. Saya dapat
menyimpulkan, Pertama, masyarakat China
sangat over
protektif dalam
hal pendidikan. Mereka menganggap pendidikan mengangkat nilai kemanusiaan dan
komunitasnya. Ini menjadi prinsip pertama Jadi Kaya Cara China.
Kedua, keluar dari Negara
sendiri untuk mengambil peluang. Rakyat China memiliki ketabahan untuk
meninggalkan tanah air. Terkadang mereka tidak membawa modal apapun untuk
menetap di Negeri orang. Sampai-sampai pada abad-14, seorang pengembara Muslim
yang bernama Ibnu Battura mengatakan, “ di dunia ini tidak ada yang lebih kaya
dari pada orang China.” Karena mereka adalah imigran yang sangat ulet. Fakta
ini sesuai dengan teori Darwin, yakni membelokkan orang-orang sukses kearah
imigran. Namun menurut saya, prinsip ini tidak berlaku seutuhnya. Hanya saja
saya setuju, ketabahan merupakan modal utama orang China meraih kesuksesan.
Ketiga, membentuk sebuah
jaringan. Orang China menyebutnya ikatan guanxi” (hubungan antar makhluk
sosial). Dengan prinsip hubungan timbal balik (simbiosis mutualisme) dan saling
percaya satu sama lain. Bahkan mereka mencari kesempatan untuk memberi bantuan.
Dengan begitu sebuah ikatan guanxi akan terbentuk.
Keempat, kurangi utang
hingga sekecil mungkin. Prinsip ini yang paling saya suka. Kita lihat cerita
berikut, seorang profesor mengajarkan tentang kejatuhan negara besar pada
masanya. Ia membandingkan peradaban zaman Yunani kuno dan zaman modern di
Amerika Serikat. Tetapi pada akhirnya, dua peradaban besar tersebut jatuh.
Alasannya karena utang yang sangat besar. Amerika Serikat memiliki utang yang
tidak sedikit pada China. Seperti dilansir dalam VOA Indonesia, China
adalah pemegang terbesar utang Amerika. Pada tahun 2011, Negara adikuasa itu
telah kehilangan rating kredit AAA dari standart & poor.
Republik Rakyat China telah
memegang lebih dari $1 triliun surat obligasi Departemen Keuangan Amerika
Serikat. Ini menandakan bahwa Amerika Serikat telah bekerja pada China untuk
melunasi hutangnya. Dari sini kita dapat belajar, bahwa hutang merupakan jalan
terjal menuju kebangkurtan pada suatu Negara. Meskipun kita tidak mengetahui
kronologis mengapa Amerika Serikat memiliki hutang begitu besar kepada China
yang notabenenya adalah Negara berkembang.
Secara sederhana, orang China
lebih menganjurkan peminjaman untuk tujuan bermanfaat seperti investasi atau regretabbly
necessary debt (RND).
Kredit kepemilikan rumah dan pinjaman biaya pendidikan termasuk pinjaman RND.
Karena kedua kepentingan tersebut tidak akan mengalami penurunan harga.
Satu lagi tidak ketinggalan
adalah berpikir jangka panjang. Orang China lebih memilih menginvestasikan
dananya untuk sesuatu yang rill seperti rumah (real estat). Banyak orang tidak
menyadari akan hal ini, rumah atau real estat lebih berharga daripada properti
lainnya semisal mobil. Karena harga dari real estat tidak akan mengalami
penyusutan. Sebenarnya masih ada beberapa prinsip Jadi Kaya Cara China, hanya
saja tiga prinsip di atas telah mewakili dari beberapa prinsip lainnya.
Secara tidak langsung, prinsip
Jadi Kaya Cara China merupakan implementasi ajaran Baginda Rasulullah SAW.
Salah satunya adalah masalah hutang. Rasulullah mengajarkan kita untuk
menghindari hutang. Boleh berhutang apabila terpaksa. Apakah kebiasaan Negara kita
berhutang merupakan keterpaksaan? Tergantung dari aspek mana kita memandang.
Komentar
Posting Komentar