Euforia Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Edisi: 29 Oktober
2014
Sudah satu pekan
euforia Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Antasari berlalu. Namun euforia
tersebut masih membekas di benak saya. Betapa tidak, akhir-akhir masa
kebersamaan kami dipenuhi dengan suka cita. Terakhir keberadaan kami di Desa
Mandi Kapau Timur kami isi dengan Nonton bersama warga sekaligus pembagian
bingkisan, sejumlah uang tabungan murid-murid Kelompok Belajar Bersama yang
kami bentuk dan pembagian uang tabungan nasabah bank sampah Makau. Sungguh
haru! Ketika kami melihat canda tawa terakhir mereka. Saya pribadi menjadi
berat berpisah dengan mereka terutama murid-murid yang saya ajar di Kelompok
Belajar Bersama. Tak kelak, tangisan haru mereka meledak ketika saat-sat
terakhir pemutaran film.
Desa yang masih asri,
hijau dan bersih. Penduduk desa yang rajin, taat beragama dan memiliki
solidaritas yang tinggi, begitulah gambaran saya. Hal demikian menjadi
inspirasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya pribadi sangat bersyukur
bisa ditempatkan di desa tersebut. Selain tempatnya yang tenang, warga
disanapun tergolong welcome dengan keberadaan kami. Apalagi kami
tinggal di rumah salah satu aparatur desa (Sekretaris Desa). Sehingga kami
tidak perlu menyewa rumah. Ah, saya jadi ingin memiliki rumah di daerah
pedesaan.
Beberapa program yang
kami jalankan berjalan dengan sukses seperti program bank sampah dan pengenalan
penyakit HIV dan AIDS. Karena dukungan warga setempat dan aparatur desa.
Terutama program bank sampah, mereka sangat menyambut baik adanya bank sampah
yang kami dirikan. Bank sampah Makau diresmikan pada tanggal 21 September 2014
yang diresmikan oleh Camat Karang Intan, Bapak Rubaini, S.Sos dan Pimpinan
Lembaga Compas Borneo, Bapak Drs.Fathurahman. Sebelum persemian kami
mensosialisasikan cara kerja bank sampah melalui kegiatan ibu-ibu yakni yasinan
dan burdahan atas usul Sekretaris Desa.
Kami haturkan banyak
terima kasih kepada bapak Fathurahman dan tim disela kesibukan beliau rela
datang jauh-jauh dari Banjarmasin untuk menyaksikan peresmian bank sampah
Makau. Sebagai pelopor bank sampah masuk desa, saya sangat bangga ketika
Camat Karang Intan memuji-muji bank sampah yang kami bentuk dihadapan seluruh
kepala desa yang berada di Kecamatan Karang Intan ketika ada suatu pertemuan.
Alhamdulillah, pada tanggal 29 September 2014 bank sampah Makau masuk berita
harian BanjarmasinPost.
Program selanjutnya
yang tidak kalah fenomenal adalah pengenalan HIV dan AIDS. Sebagai Kader
Penanggulangan HIV dan AIDS, ilmu yang saya dapat ketika mengikuti workshop
mengenai HIV dan AIDS di Hotel Palm kemaren menggerakan hati saya untuk
memberikan sedikit wawasan apa itu HIV dan AIDS kepada warga khususnya ibu-ibu,
tidak diragukan lagi mereka sangat antusias dan berterima kasih kepada kami
telah memberikan wawasan mengenai penyakit menular tersebut. Sosialisasi HIV
dan AIDS yang kami lakukan tidak memakan biaya dan tempat, karena sosialisasi
tersebut kami barengi dengan rapat tindak lanjut pengurus bank sampah. Hanya
alat peraga dan slide powerpint yang kami tampilkan.
Sedangkan untuk
program satu supervisor yakni sosialisasi HIV dan AIDS sekaligus Tes VCT
bertempat di Desa Sungai Alang yang sebelumnya tidak pernah dilakukan di
wilayah perdesaan. Ini adalah kelanjutan dari pengenalan HIV dan AIDS yang kami
lakukan di desa kami sendiri. Program selanjutnya, Tabligh Akbar dibarengi
dengan Warung Amal bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Sungai Alang. Dengan
agenda Habsyi, Tilawatil Quran dan Ceramah Agama yang diisi oleh Ustadz Ahmad,
M.Fil.I. Tema Tabligh Akbar yang kami usung adalah “Penanaman Moral Terhadap
Generasi Muda Dalam Sudut Pandang Islam" Alhamdulillah, saya kembali menjadi
ketua pelaksana dari program satu supervisor yang kami jalankan. Selain menjadi
innovator dalam beberapa kegiatan, kami menjadi partisipator dalam kegiatan
kegamaan yang rutin diadakan dua kali seminggu. Tidak ketinggalan kami mengajar
di SDN Mandi Kapau Timur dan TK/PAUD Kamboja.
Profi Desa Mandi
Kapau Timur
Desa Mandi Kapau Timur adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Karang Intan Kabubaten Banjar. Jumlah penduduk yang terdapat di Desa tersebut berkisar 1.239 menurut data statistik milik aparatur desa setempat, 357 Kepala Keluarga, dan 320 rumah warga yang dibagi dalam 4 RT. RT 1 berada di garda paling depan, dekat dengan bendungan Mandi Kapau. Sedangkan RT 2, 3 dan 4 saling berdampingan. Tempat ibadah yang terdapat di desa tersebut adalah 1 mesjid, 2 musholla dan 1 langgar. Rata-rata penduduk di Desa Mandi Kapau Timur berprofesi sebagai petani, beternak, buruh harian lepas, tukang batu, wiraswasta, dan lain-lain. Namun mayoritas penduduk bekerja sebagai penoreh karet.Penduduk di Desa Mandi Kapau Timur tergolong religius. Pada akhir pekan, mereka rutin mengadakan maulid habsyi, pengajian dan yasinan bagi ibu-ibu. Mereka juga memiliki kelompok pemberdayaan atau disebut kelompok tani. Sedangkan ciri khas yang terdapat di Desa Mandi Kapau Timur adalah gaya bahasa. Mereka memiliki logat yang berbeda dari bahasa Banjar pada umumnya.
Singkat kata, saya banyak
belajar dari pengalaman selama saya ber-KKN di Desa Mandi Kapau Timur mulai
dari manajemen waktu, memimpin suatu kelompok, dan teamwork terutama. Yang tidak akan pernah saya
lupa, ketika saya berhasil menyatukan suatu kelompok yang berseteru.
Thanks to My Partners: Kelompok saya
(Muhammad Ardi, Hairun Sidik, Nur Rodiah, Arina Pramudita dan kelompok desa
Sungai Alang terutama Jayadi dan Rara who
always give me a spirit until today. Semoga
pertemanan yang kita jalin tidak hanya sampai disini melainkan sampai kita
menjadi orang besar dan sukses di bidang kita masing-masing.
Foto kami bersama, 21 Oktober
2014.
Hadiah dari
murid-murid Kelompok Belajar Bersama.
Dokumentasi kami, Banjarmasin Post
Edisi 29 September 2014
Tabligh
Akbar dan Warung Amal, 19 Oktober 2014.
Komentar
Posting Komentar