Pengalaman Mengikuti Tes CPNS Kementrian Agama 2018

Profesi  ASN (Apratur Sipil Negara) sampai saat ini nampaknya masih menjadi primadona.  Betapa tidak, setelah lulus dari bangku kuliah. Harapan pertama kebanyakan mahasiswa tentu menjadi seorang ASN. Tidak hanya mahasiswa, pegawai swasta, juga tak kalah semangat ikut tes CPNS. Selain jenjang karir yang jelas, ASN mendapatkan gaji pokok + tunjangan-tunjangan hingga dana pensiun. Sehingga profesi  ASN begitu diiincar para pencari kerja Jam kerja yang kondusif (lima hari kerja, terkecuali guru) menjadi prioritas kalangan pencari kerja, mengapa tertarik mengikuti seleksi CPNS ini.

Saya begitu bersyukur bisa lulus CPNS Tahun Angkatan 2018. Seleksi CPNS T.A 2018 lebih transparan, kompetitif dan akuntabel (terstruktur). Tes Seleksi Kompetensi Dasar dilakukan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test). Sehingga kecil sekali kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan. Saya termasuk peserta yang lulus P2/L, bukan yang lulus passing grade. Apa itu P2/L? P2/L adalah peserta yang lulus berdasarkan ranking, (PermenRB No 61 Tahun 2018). Karena formasi yang saya ikuti, tidak ada yang lulus passing grade (P1/L), peserta yang memenuhi nilai ambang batas SKD (PermenpanRB No 37 Tahun 2018) yakni TWK 75, TIU 80 dan TKP 143.   

Awalnya, saya tidak begitu yakin bisa lulus. Alasannya, saya sudah memiliki anak, akan sulit sekali membagi waktu antara belajar dan keluarga. Kebetulan, Mama tidak ada kegiatan, mau menjaga cucunya selama saya belajar dirumah. Dengan dukungan orang terdekat dan tekad bulat. Kurang lebih satu bulan saya mempelajari kisi-kisi soal dari Panselnas (Panitia Seleksi Nasional), secara komitmen. Cukup lama, saya menunggu, kurang lebih satu bulan, hingga akhirnya penguguman hasil Seleksi Komptensi Dasar (SKD) keluar. Puji syukur, saya lulus melanjutkan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Berhubung saya mendaftar CPNS di Kementrian Agama, tes Seleksi Kompetensi Bidang terdiri dari Tes Psikotest, Wawancara Kerja dan Praktik Kerja terlepas dari kelebihan kekurangan, sistem tes tidak berbasis komputer, karena tidak sedikit peserta yang mengeluh. Sistem tes yang berpotensi kecurangan. Saya termasuk yang lulus secara murni, karena potensi yang saya miliki. Prestasi yang saya punya, dan pengalaman kerja yang memang sesuai dengan formasi yang saya ambil. Lantas dimana kecurangannya? Berbaiksangkalah bagi yang belum lulus, apabila sesuatu sudah ditetapkan oleh Allah SWT, bagaimanapun caranya Allah akan berikan jalan. Meski itu diluar nalar kita. 

Apa yang harus kalian lakukan, sebelum melamar menjadi CPNS?

Pertama-tama yang harus kalian lakukan adalah, mencari informasi formasi yang akan kalian pilih. Entah itu, di media sosial, instansi/pemerintah daerah yang membuka lowongan CPNS. Banyak-banyak membaca berita tentang rekrutmen CPNS. Hampir setiap hari, saya membuka link berita, agar tidak ketinggalan informasi.

Kedua, memilih formasi sesuai kualifikasi pendidikan, karena ada suatu kasus di salah satu Kementrian, dimana peserta CPNS TMS (Tidak Memenuhi Syarat)/gugur, jenis formasi tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan contohnya formasi yang dibuka adalah Pendidikan Sosiologi, sedangkan yang lulus adalah Jurusan Sosiologi murni sehingga berpotensi TMS. Padahal sudah dinyatakan lulus tes SKB. Tapi, kasus demikian sangat jarang terjadi. Malah di Kementrian Agama, diperbolehkan sarjana Ekonomi, melamar sebagai Guru Ekonomi. Meski tidak ada dasar mengajar. Asalkan jurusan dan formasi linier.

Ketiga, setelah mengetahui formasi apa saja yang dibutuhkan instansi/pemerintah daerah, mendaftar di website sscn.bkn.go.id untuk bisa mengikuti seleksi adminstrasi.

Setelah dinyatakan lulus adminstrasi, cetak kartu peserta ujian di website sscn.bkn.go.id (login). Untuk mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).  Website pendaftaran mungkin akan berbeda, dari sebelumnya atau bisa saja sama. Pantau saja terus, media informasi. Follow akun Badan Kepegawaian Negara, dan Instansi Pemerintah yang menyelenggarakan CPNS. Entah itu, media Twitter, Instagram, atau Facebook.

Jangan Lupa Belajar!

Saya lulus CPNS T.A 2018 karena belajar. Meski tidak semua yang saya pelajari keluar. Tapi, dengan belajar, kita tidak akan kesulitan saat tes berlangsung. Karena soal yang keluar, berhubungan dengan kisi-kisi yang diberikan Panselnas. Soal lebih kepada nalar, menguji kepekaan kita terhadap suatu persoalan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, soal lebih banyak sesuai teori. Malahan, UUD 1945 yang katanya akan banyak keluar, tidak ada sama sekali keluar. Padahal saya sudah hafal 37 pasal beserta perubahannya. Hanya soal cerita, pengimplementasian Pancasila dan UUD 1945 terhadap kehidupan sehari-hari. Tes Karakteristik Pribadi yang dikira termudah, tidak perlu menguras energi dan pikiran. Ternyata soal yang tersulit diantara soal TWK dan TIU. Apabila kalian, menguasai kisi-kisi TKP. Bukan hal mustahil bisa menaklukan Tes Karektristik Pribadi. Pelajarilah lebih banyak contoh soal TKP tahun 2018. Tidak mustahil, penerimaan CPNS selanjutnya menggunakan metode yang sama. 

Bagi kalian yang melamar CPNS (tahun berikutnya) di Kementrian Agama, setelah dinyatakan lulus tes SKD, tidak salahnya mempelajari kembali tes psikotest, mirip dengan Tes Intelegensia Umum, di tes SKD. Wawancara kerja pembahasan lebih kepada kasus keagamaan dan prestasi yang pernah kita raih di bangku kuliah. Kebetulan ada beberapa pestasi yang pernah saya raih. Menjadi nilai tambah kita di sesi wawancara kerja. Sedangkan praktik kerja, lebih khusus kepada formasi yang kita lamar seperti saya, Pengelola Data. Praktik kerja, menggunakan perangkat komputer. Membuat data Keagamaan menggunakan microsoft word, excel dan powerpoint. Tidak hanya itu, performance dan kecakapan komunikasi kita juga dinilai pada saat praktik kerja. Tes berlangsung selama tiga hari.

Terakhir, berserah diri pada Allah SWT. Minta kepada Allah, diberikan hasil yang terbaik apapun itu. Ketika kita memasrahkan diri dan ikhlas dengan ketentuan-Nya. Justru Allah akan memberikan hasil sesuai harapan kita. Paling utama, berbuat baiklah, meski tidak pada saat itu dibalas, pada saat kita memerlukan bantuan, pertolongan Allah itu akan datang. Percayalah. Tebarkan senyuman, tebarkan kebaikan, jauhi permusuhan dan jalin silahturahmi.

*Upacara sebelum tes Seleksi Kompetensi Bidang, MAN 2 Martapura, Kabubaten Banjar.

 *Kenangan menunggu antrian praktik kerja, MAN 2 Martapura, Kabubaten Banjar.