Pengalaman LATSAR CPNS Tahun 2018 Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan
Semenjak menerima SK CPNS dan
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dari Kementerian Agama Povinsi
Kalimantan Selatan 21 Mei 2019 lalu, saya resmi menjadi bagian dari Kementerian
Agama Provinsi Kalimantan Selatan sebagai Pengelola Data, Bimas Kristen.
Mengapa di unit kerja Bimas Kristen? Karena memang, penempatan untuk saat itu
diperlukan adalah unit kerja Bimas Kristen. Bagi yang belum mengetahui, apa
saja tugas, pokok dan fungsi dari Kementerian Agama selain mengurus bidang Haji
dan Umroh, Perkawinan, Sekolah Madrasah dan hal-hal yang terkait lainnya dengan
Urusan Agama Islam seperti Zakat dan Wakaf. Kementrian Agama juga, mengurusi urusan
seluruh agama yang diakui di Indonesia seperti Kristen, Katholik, Budha dan
Hindu. Selama menjadi pegawai Bimas Kristen, banyak hal baru yang saya
pelajari. Bagaimana kita saling menghargai dan menghormati meski kita berbeda,
sampai saat ini kami berhubungan sangat baik. Bagaimana perbedaan itu tidak
menghalangi komunikasi kami. Sungguh indah perbedaan itu bukan?
Sebelum menjadi ASN sejati. Emang
sekarang belum ya? Belum, karena saya masih menjalani tahap percoban atau Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebelum diangkat menjadi PNS. Mengikuti berbagai
tahapan seperti Latsar (Pelatihan Dasar) atau dulu disebut Prajabatan dan tes
kesehatan nantinya. Latsar telah saya jalani selama kurang lebih satu bulan
bulan On Campus) di Balai Diklat Keagaman Banjarbaru bulan Agustus lalu.
Kebetulan, saya termasuk dalam Angkatan pertama bersama dua rekan CPNS Kantor
Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Jangan ditanya serunya
seperti apa. Awal mulai mengikuti Latsar memang terasa berat, karena kami
dilarang pulang oleh panitia. Ditambah Caraka Malam (uji nyali dan fisik) di
minggu pertama. Setelah minggu pertama dilewati, perasaan gundah gulana mulai
berkurang. Meski masih ada perasaan itu terlintas. Tapi, saya mulai menikmati
kegiatan Latsar bersama rekan-rekan seperjuangan Angkatan pertama.
Minggu pertama, materi Bela
Negara, lebih banyak kegiatan baris-berbaris, diisi oleh TNI dan Polri sebagai
mentor dan pendamping kami. Kami diharuskan disiplin dari bangun pagi sampai
menjelang makan malam. Setiap pagi kami harus mengikuti senam, pukul setengah 6
pagi. Pukul 7 pagi kami sudah harus baris berbaris untuk mengantri sarapan
sambil menyerukan yel-yel. Awal terasa berat karena tidak terbiasa bangun
sangat pagi untuk mengantri mandi. Lama kelamaan memang menjadi terbiasa. Belum
lagi materi yang kami terima dari pagi sampai petang, terkadang ada materi
pembelajaran yang berubah jadwal menjadi malam hari. Luar biasa lelahnya, tapi
menyenangkan karena selalu ada terselip canda tawa mereka.
Minggu kedua, kami mulai memasuki
materi nilai-nilai Dasar ASN atau disingkat ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik dan Anti Korupsi) materi tambahan yakni Manajemen PNS dan Whole of Governemant (WoG). Dimana
materi ini sangat penting untuk merubah mindset CPNS, bagaimana menjadi ASN
yang profesional dan berintegritas sesuai dengan lima budaya kerja Kementerian
Agama yang dipandu oleh Widyaswara, (Widyaswara adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang
dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan melatih
Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan atau pelatihan diklat
pemerintah). Widyaswara yang mengajar kami memiliki cara tersendiri bagaimana
membuat materi lebih menarik dan tidak monoton. Selalu ada diskusi dan
permainan. Saya sendiri cukup senang mengikuti setiap materi, walau terkadang
satu materi bisa sampai 4 sampai 6 Jam Pelajaran (JP).
Hari terakhir, kami masuk dalam
materi rancangan Aktualisasi. Berbeda dengan Latsar atau Prajabatan angkatan
sebelumnya yang tidak ada Laporan Aktualisasi. Kami diwajibkan membuat laporan
Aktualisasi selama Habitusi (Kegiatan harian di satuan kerja masing-masing
selama 30 hari). Ini menjadi patokan kelulusan kami mengikuti Latsar. Dalam Laporan Aktualisasi, kami
diwajibkan mencari permasalahan yang terdapat di satuan kerja masing-masing,
mencari solusi atas permasalahan berdasarkan nilai-nilai dasar ASN dan mengadakan
Kegiatan/Pelatihan mandiri yang berkaitan dengan bidang tugas kami, menjadi
bagian dari Pelaporan Aktualisasi selama Habituasi ditempat kerja. Saya pribadi
mengangkat permasalahan pengelolaan media informasi Bimas Kristen di website
kalsel.kemenang.go.id. Selama ini media informasi website yang dikembangkan
bidang Humas Kantor Wilayah Kementrin Agama Provinsi Kalimantan Selatan masih
berfokus pada Urusan Agama Islam. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya,
bagaimana Direktorat Bimas Kristen bisa show
up kepada publik, menyajikan informasi terkait dengan Urusan Agama Kristen
seperti data-data Peribadatan, Guru Agama Kristen baik PNS dan Non PNS,
Penyuluh dan sebagainya.
Setelah menjalani Habituasi
selama tiga puluh hari ditempat kerja. Kami kembali ke Balai Diklat selama tiga
hari untuk mempresentasikan Laporan Aktualisasi yang telah diaktualisasikan.
Seperti prestenasi pada umumnya, kami diminta menguraikan permasalahan berserta
tindak lanjut berupa beberapa kegiatan, kemudian penguji akan mengkritik dan
memberi masukan apa saja yang perlu ditambah dan dikurang Laporan Aktualisasi
yang telah kami sampaikan. Sebelumnya coach
(Pembimbing) kami memberi arahan dan merevisi Laporan Aktualisasi yang telah
selesai kami buat. Hasilnya, kami lulus semua. Kuncinya agar lulus Latsar, mengikuti
setiap materi, disiplin dalam baris berbaris, tidak melanggar peraturan, aktif
dalam diskusi (kondisional), membuat Laporan Aktualisasi yang paling utama.
Menarik bukan? Itulah pengalaman
singkat saya mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Angkatan 2018. Capek, iya.
Asyik iya juga. Intinya, jalani dan nikmati.
Komentar
Posting Komentar