Sekilas Tentang Kementerian Agama

Berakhirnya LATSAR (Pelatihan Dasar) CPNS Kanwil Kementerian Agama Provinsi tahun 2019 silam, dan dinyatakan Lulus. Berakhir pula kerinduan pada kehidupan normal. Bekerja, menjadi isteri dan ibu rumah tangga. Rasanya menyenangkan. Tapi tidak ingin mengulang kembali. Rasa rindu keluarga terlampau besar dibanding keseruan pada saat LATSAR. Canda tawa, kebersamaan dengan teman-teman senasib dan seperjuangan menjadi memori menyenangkan khususnya saya. Berkumpul dengan orang-orang dari daerah berbeda, latar belakang berbeda tidak menjadikan kita berbeda. Malahan, kita sangat solid. Setelah selesai rutinitas seperti materi dan baris berbaris, tiap malam kita berkumpul disalah satu kamar untuk mendiskusikan banyak hal, ngemil dan tertawa bersama-sama. Mengalihkan kerinduan kami pada keluarga. Tidak jarang kita memakai kelas untuk karaokean, ataupun cuman berkumpul mengerjakan tugas.

Tahun ini tepat satu tahun, kita pernah menjadi keluarga. Menjadi bagian dari CPNS Latsar Angkatan I. LATSAR menjadi bagian menarik dalam perjalanan karir saya. Kini kita sudah menjalani kehidupan normal, bekerja, beraktifitas ditempat berbeda. Rasanya baru saja kita mengakhiri perjuangan itu. Banyak hal telah saya lalui. Dari mulai saya mengikuti tes CPNS, melewati proses seleksi cukup ketat, mengikut LATSAR sampai saat ini,saya diangkat menjadi PNS seutuhnya.

Menjadi bagian dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Saya lulus murni, berkat usaha dan doa dari orang terdekat.  Saya lulus pada formasi Pengelola Data Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen. Kok bisa? Memang pada saat itu, formasi yang diperlukan dan sesuai jurusan kuliah saya dulu adanya di formasi itu. Ingat pedoman kita, Pancasila dan UUD 1945, janji kita pada Negara, untuk menjaga marwah kebhinekaan seperti diajarkan guru kita terdahulu. Meski berbeda kita tetap satu. Perbedaan tidak membuat kita berbeda dalam banyak hal. Profesional  seperti dalam lima budaya kerja Kementerian Agama menjadi landasan untuk tidak saling membedakan meski memang kita berbeda secara akidah. Itu yang selalu saya pegang sampai saat ini. Mungkin tidak sedikit, masyarakat  mengetahui apa itu tugas dan fungsi Kementerian Agama. Tidak sedikit juga, masyarakat hanya mengetahui, Kementerian Agama hanya mengurusi pendidikan Agama Islam, urusan nikah, Haji dan Umrah. Apapun itu hanya terkait Urusan Agama Islam saja. Kok saya bisa bilang seperti itu. Baru-baru ini, saya mendengar pertanyaan dari salah satu kerabat. Mengapa ada pegawai yang bekerja di Kementerian Agama tidak memakai jilbab?


Perlu sobat ketahui, Kementerian Agama tidak hanya mengurusi Urusan Umat Islam saja, tetapi juga mengurusi lima Agama yang telah diakui pemerintah seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Memang, pegawai di Kementerian Agama didominasi pegawai muslim. Tapi, pegawai setiap Bimas Agama tertentu memiliki pegawai sesuai Agama mereka anut.  Seperti yang saya bilang sebelumnya, meski berbeda tidak ada penghalang bagi kita untuk bekerja sama, bersilahturahmi, berteman seperti yang diajarkan kitab suci seluruh umat beragama. Toleransi beragama sangat ditekankan disini. Walaupun formasi saya di Bimas Kristen kebetulan saya berakfititas di bidang Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama tentu fokusnya menjadikan enam Agama yang diakui pemerintah hidup rukun, damai dan saling menghormati.  Menjadi tugas wajib bagi Kementerian Agama menjaga keharmonisan itu terutama dalam ruang lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

Lalu bagaimana rasanya berkumpul dan bekerja sama dengan agama yang berbeda? Saya merasa sangat nyaman. Tidak ada rasanya sekat diantara kita. Pada prinsipnya semua agama mengajarkan hal baik terkait komunikasi antar umat beragama. Apabila kita mau membuka pikiran kita. Bahwa kita diciptakan untuk saling bergandengan. Bukankah semua agama mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan pada sesama. Sikap kita menentukan sikap orang lain pada kita. Bukan kitab suci kita yang mereka lihat, tapi perilaku kita.  Jadi terus tebarkan kebaikan sesama umat manusia didunia. Kawal terus kerukunan.




Komentar

Postingan Populer